Nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dinilai dapat menjadi alternatif pemimpin bangsa.
Pasalnya, saat ini Indonesia kekurangan figur pemimpin yang dinilai dekat dengan rakyat. Hanya saja, sikap merakyat Dahlan perlu dibuktikan, bukan sekadar pencitraan.
"Kerja harus diutamakan daripada pencitraan. Kalau hasil kerja bagus, pasti pencitraan akan mengiringinya," ujar Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay, Selasa (3/1/2012).
Peluang Dahlan, lanjutnya, akan terlihat ketika kinerjanya sebagai Meneg BUMN berjalan baik. "Kalau memimpin kementerian BUMN saja tidak mampu, bagaimana memimpin 240 juta rakyat Indonesia dengan pelbagai masalahnya?"
Kepiawaian dalam memimpin sebuah perusahaan, apalagi perusahaan negara, bukan jaminan bagi seseorang untuk dapat memimpin bangsa Indonesia.
Apalagi dengan beragamnya komposisi masyarakat seperti pedagang, petani, nelayan, sopir, dan juga pemulang dan peminta-minta. "Oleh karena itu, kalau Dahlan mempunyai target khusus di 2014, dia harus bekerja keras dan membuktikan hasil kerjanya," jelasnya.
Pasalnya, saat ini Indonesia kekurangan figur pemimpin yang dinilai dekat dengan rakyat. Hanya saja, sikap merakyat Dahlan perlu dibuktikan, bukan sekadar pencitraan.
"Kerja harus diutamakan daripada pencitraan. Kalau hasil kerja bagus, pasti pencitraan akan mengiringinya," ujar Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay, Selasa (3/1/2012).
Peluang Dahlan, lanjutnya, akan terlihat ketika kinerjanya sebagai Meneg BUMN berjalan baik. "Kalau memimpin kementerian BUMN saja tidak mampu, bagaimana memimpin 240 juta rakyat Indonesia dengan pelbagai masalahnya?"
Kepiawaian dalam memimpin sebuah perusahaan, apalagi perusahaan negara, bukan jaminan bagi seseorang untuk dapat memimpin bangsa Indonesia.
Apalagi dengan beragamnya komposisi masyarakat seperti pedagang, petani, nelayan, sopir, dan juga pemulang dan peminta-minta. "Oleh karena itu, kalau Dahlan mempunyai target khusus di 2014, dia harus bekerja keras dan membuktikan hasil kerjanya," jelasnya.
Sumber Berita: INILAH.COM
0 comments:
Post a Comment