Berita :
Terima kasih telah berkunjung, silahkan berkunjung kembali jika ada kesempatan

HARGA EMAS: Tahun ini bisa tembus US$2.200 per ounce

Monday, 9 January 2012

RooCo - Morgan Stanley menyatakan kenaikan harga emas, biji-bijian dan ternak akan mengungguli minyak mentah tahun ini.

Menurut Stanley hal tersebut sejalan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat mengurangi permintaan beberapa komoditas dan mendukung harga bahan baku dengan suplai yang terbatas.

"Kami lebih memilih komoditas defensif daripada cyclicals," kata analis yang dipimpin oleh Hussein Allidina.

Defensif bermakna aset yang memberikan imbal hasil yang konstan dan pendapatan yang stabil terlepas dari keadaan pasar secara keseluruhan.

Cyclicals atau siklus berarti harga aset naik cepat ketika pertumbuhan ekonomi kuat dan jatuh dengan cepat ketika pertumbuhan melambat.

Mereka mengatakan harga emas kemungkinan rata-rata mencapai rekor US$2.200 per ounce tahun ini, sementara minyak brent rata-rata US$100 per barel.

Emas lantakan diperdagangkan pada US$1.607 per ounce hari ini dan brent pada US$113 per barel.

Perkiraan harga oleh Morgan Stanley ini lebih bullish dari pada Goldman Sachs Group Inc, yang memperkirakan pada Desember lalu bahwa harga emas bakal melaju ke US$1.940 dalam 12 bulan.

Goldman memperkirakan brent bakal mengakhiri tahun ini pada US$127,50 per barel karena pertumbuhan dunia akan cukup untuk mempertahankan tingkat konsumsi.

Sementara itu, pekan lalu Societe Generale SA menyarankan investor harus membeli berjangka brent pengiriman Agustus, dan memprediksi rata-rata harga US$110 pada 2012.

"Setiap lonjakan harga di tengah kekhawatiran pasokan kemungkinan merupakan kesempatan menjual [brent]", tulis Morgan Stanley.

"Sifat defensif emas sudah seharusnya terus mendukung permintaan investasi karena investor mencari safe haven," katanya.

Harga emas naik 10% tahun lalu, kenaikan tahunan ke-11 berturut-turut, karena investor membeli logam untuk melindungi kekayaan mereka terhadap depresiasi mata uang dan risiko gagal bayar surat utang.

Menurut survei Bloomberg atas 143 pedagang, analis dan investor, harga komoditas dapat rebound dari kemerosotan pertama mereka dalam 3 tahun pada 2011, karena negara berkembang bakal menopang pertumbuhan global,

Menurut angka tengah dalam jejak pendapat itu, harga logam mulia akan melaju 27% atau lebih, harga logam industri setidaknya naik 17% dan harga biji-bijian tumbuh 5%. (Taufikul Basari/Bsi)

Sumber:  http://www.bisnis.com/
Share this Article on :

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright RooCo 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.